Friday, September 7, 2012

Beternak kambing etawa yang benar


Dalam menjalankan usaha yang dikelola secara benar dan serius. Tidak ada
kata yang tidak mungkin.
Ada beberapa hal utama yang harus kita siapkan sebelum kita menjalani usaha
beternak kambing etawa ini:

1. Siapkan  pakan.

Ketersediaan pakan adalah hal yang sangat fital bagi kelangsungan
peternakan.. Untuk mempersiapkan pakan, sudah seharusnya kita
mempunyai gambaran tentang jumlah kambing yang akan kita pelihara. Semakin
banyak kambing yang akan kita pelihara, maka semakin luas lahan pakan yang
harus kita siapkan, begitu juga sebaliknya, semakin sedikit kambing yang
akan kita pelihara, maka lahan yang harus kita siapkan juga tidak terlalu
luas.
pakan yang mudah dan selalu terjamin ketersediaannya adalah rumput gajah. Karena rumput gajah
dapat dipanen umur 40-50 hari. Sehingga peternak harus dapat mengatur jadwal
pemenenan yang tepat. Sehingga di harapkan rumput gajah tersebut dapat
selalu dipanen untuk pemberian pakan kambing.
 Berikut ini adalah cara penanaman rumput gajah:
a) sediakan rumput gajah berupa stek atau batang rumput.
b) Cangkul lahan tanam dengan kedalam 20 cm dan dibuat parit dengan jarak sekitar 1 langkah.
c) Buat lubang tanam dengan kedalaman 15 cm.
d) Beri pupuk pada lubang tanaman, pupuk dapat berupa pupuk kandang maupun
     pupuk pabrikansi seperti urea atau npk.
e) Masukkan bibit rumput gajah sebanyak tiga stek per lobang tanam.
f) Panen rumput gajah pertama dapat dilakukan pada tiga bulan pertama, hanya
    saja rumput panenan pertama ini biasanya kurang disenangi oleh kambing,
    sehingga biasanya rumput gajah tersebut dibuang.
g) Bersihkan segera rumput liar yang tumbuh setelah panenan pertama
    dilakukan, lalu beri pupuk kandang secukupnya pada tanaman tadi.
h) Setelah 40-50 hari kemudian panenan ke dua dapat dilakukan dan biasanya
     rumput pada panenan yang ke dua ini lebih disukai oleh kambing, karena
    memiliki batang yang tidak terlalu keras.

Selain diberi pakan pokok berupa hijauan, sebaiknya kambing juga diberi
pakan tambahan berupa pakan penguat sebagai penguat. Sumber pakan penguat
dapat berupa dedak jagung, ampas tahu, bungkil kacang tanah, kulit kedelai
atau campuran pakan tersebut.
Pakan penguat tersebut jumlahnya tidak harus banyak, tetapi diusahaan setiap
hari selalu disajikan ke kambing, supaya kambing tersebut tidak kekurangan
mineral maupun protein.

2. Membuat kandang.

Kandang diusahakan dibuat dari bahan yang awet dan tahan lama,
terutama pada lantai kandang, kerena lantai tersebut merupakan pijakan pada
saat kambing berada di dalam kandang. Apabila lantai kandang mudah patah
maka akan dapat membahayakan kambing yang kita pelihara. lantai kandang yang ideal adalah
lantai yang menggunakan bahan dasar bambu, karena selain harganya lebih
murah, lantai bambu juga mempunyai lebaran yang pas (6 cm), sehingga kotoran
dan urin langsung jatuh ke bawah.
Kandang dibikin model panggung dan lantai kandang harus dibuat miring agar
kotoran kambing dapat dengan mudah dibersihkan. Selain itu dengan kemiringan
lantai kandang, maka kita akan dengan mudah menampung urin kambing menuju
tempat yang dikehendaki. Karena urine dan kotoran kambing (srintil)
mempunyai nilai jual yang sangat bagus.
Dengan kandang model panggung, kita juga akan dapat dengan mudah mengontrol
kesehatan kambing itu sendiri. Karena kesehatan kambing dapat dipantau dari
kotoran kambing yang di keluarkannya. Misal, kotoran kambing agak menggumpal
merupakan pertanda bahwa kambing tersebut terkena cacingan dan harus segera
diberi obat cacing.

3. Memilih Induk.

kita memilih induk dengan benar dan tepat, maka peluang untuk mendapatkan keturunan yang bagus sangatlah besar. Memang tidak mungkin seekor kambing itu sempurna secara kasat mata, tetapi ada beberapa kriteria wajib, yang harus peternak pilih. Karena hal ini
nantinya akan berpengaruh pada keturunan berikutnya.

a). Warna hitam.
Warna hitam adalah warna yang sangat favorit dalam kelas kambing etawa.
Apalagi pola hitam tersebut berada tepat dan presisi dibagian kepala. Ada
beberapa kelompok petani yang menyebut dengan istilah "kepala hitam” .
 Kambing dengan warna pola hitam berarti memiliki gen warna hitam, yang apabila nanti dikawinkan dengan pejantan warna hitam, harapannya cempe yang akan dihasilkan memiliki pola
warna hitam juga.

b). Telinga tipis, panjang dan lurus ke bawah.
Telinga harus terkesan jatuh ke bawah, ujung pangkal telinga tidak boleh ada patahan. Telinga juga tidak boleh melebar ke bawah. Kebanyakan kambing yang berada di pasaran, posisi telinga
atas sudah baik, tetapi di bawah melebar atau melengkung ke samping. Faktor
telinga yang bagus sangat penting sekali bagi peternak, karena akan
berpengaruh ke keturunan yang dihasilkan.

c). factor pelengkap lain.
Factor pelengkap sifatnya tidak wajib. Tetapi kalau itu ada dikambing yang
bakal di beli, tidak ada salahnya apabila peternak mengambilnya sebagai
calon induk. Dengan pencatatan data yang lengkap, peternak nantiya akan
dapat menciptakan keturunan yang stabil, jika berbagai elemen tersebut di
kawinsilangkan, tetapi hal ini memerlukan waktu dan biaya yang sangat amat
lama dan mahal.

Jika ingin menciptakan trah kambing seperti yang dikehendaki peternak, hal
pertama yang dilakukan peternak adalah mencari induk yang berproduksi tinggi
dan pejantan yag memiliki induk dengan tingkat produksi yang tinggi pula.
Dengan manajemen yang baik, kambing bisa beranak 2 kali dalam 3 tahun. Dalam 2 tahun bisa menghasilkan 6 ekor cempe.

No comments:

Post a Comment

trima kasih sudah berkunjung di sini.. salam persahabatan dari peternak di Lamongan.