Sunday, August 26, 2012

Merawat Kambing Etawa yang Bunting


1. Perawatan

kambing etawa yang bunting harus ditempatkan di kandang yang terpisah agar terhindar dari gangguan kambing yang lain.
Usahakan lantai kandang tidak licin untuk menghidari kambing etawa yang bunting tergelincir. Kandang cukup luas untuk menjaga kambing etawa yang bunting bergerak leluasa. Kandang juga perlu mendapatkan sinar matahari yang cukup tiap hari. Tujuannya agar tubuh kambing etawa yang bunting tetap sehat dan kuat. Tubuh kambing yang sehat dan kuat akan membantu proses kelahiran nantinya.
Kambing etawa yang bunting dapat dikeluarkan sesekali dari kandang untuk dijemur. Hati-hati dalam mengeluarkan kambing etawa yang bunting dari kandang. Jangan sampai kambing terjatuh atau meloncat secara tiba-tiba yang dapat membahayakan kandungan.
Hindarkan suasana ramai atau gaduh yang dapat mengakibatkan kambing etawa yang bunting menjadi stress dan dappat menyebabkam keguguran.

2. Pemberian Pakan Kambing

Pakan yang dibutuhkan kambing etawa yang bunting otomatis bertambah kuantitasnya seiring dengan umur kebuntingan. Peningkatan baik kuantitas maupun kualitas pakan diberikan secara bertahap mulai awal kebuntingan. Hal ini dikarenakan janin (fetus) semakin cepat tumbuh sehingga memerlukan pasokan makanan bergizi yang semakin banyak. Selain itu kalenjar susu kambing mulai memproduksi susu untuk mempersiapkan kelahiran anaknya. Produksi susu ini ditandai dengan bentuk ambing yang membesar dan jatuh ke bawah. Jangan memberikan pakan yang terlalu berlebihan pada kambing etawa yang bunting terutama pada induk yang muda. Pemberian pakan yang berlebihan dapat menyebabkan janin terlalu besar sehingga kesulitan dalam proses kelahirannya.
Pemberian pakan hijauan yang berkualitas diberikan secukupnya sesuai dengan selera kambing. Beberapa peternak tidak disarankan pemberian pakan daunan yang banyak mengandung getah seperti daun kapuk, daun waru dan daun singkong. Daun yang banyak getah umumnya banyak mengandung kadar air tinggi. Kadar air yang tinggi mengakibatkan kambing etawa yang bunting menjadi sering berkemih atau kencing. Posisi kambing etawa yang berkemih mengakibatkan kontraksi (mengejan / mengeden) pada kambing. Dikhawatirkan untuk kambing yang kandungannya lemah bisa mengalami keguguran.
Untuk Pemberian pakan tambahan atau konsentrat diberikan secukupnya tidak terlalu sering. Pemberian dapat diberikan 1-2 kali dalam seminggu. Pada masa ini lebih diutamakan pemberian hiajuan daripada konsentrat. Dengan alasan yang sama seperti daun bergetah, beberapa peternak tidak menyarankan pemberian konsentrat yang mengandung kadar air yang tinggi seperti ampas tahu.

No comments:

Post a Comment

trima kasih sudah berkunjung di sini.. salam persahabatan dari peternak di Lamongan.